POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Anggota DPRD Kaltim pesimistis terhadap ekonomi Kaltim pasca pandemi corona atau virus corona tahun-tahun kedepan.
Kondisi keuangan pasca recofocusing anggaran untuk alokasi kesehatan, jaring pengaman sosial (jps) dan dana stimulan UMKM membuat kas daerah untuk biaya proyek infrastruktur digunakan.
Memasuki masa pelonggaran dari pemerintah, diharapkan ekonomi Kaltim kembali bergairah untuk melanjutkan proyek tersebut di masa mendatang.
Pemerintah mesti kembali marampingkan pengeluaran dan lebih banyak mengajak pihak investor untuk melakukan pembiayaan.
"Inves di Maloy terlalu banyak, penambahan itu bakan menambah cost untuk pemecah ombak yang harganya Rp 400 miliar, bangkan jalur utama seperti darat yang juga mesti dibuka," ujar Hasanuddin Mas'ud saat dijumpai awak media di kantor DPRD, Karang Paci (10/6/2020).