Senin, 25 November 2024

Ketum Perindo Sebut Tak Etis Wacanakan Prabowo Subianto Jadi Cawapres Anies Baswedan

Rabu, 7 Desember 2022 16:0

POTRET - Prabowo Subianto (Kiri) dan Anies Baswedan (Kanan) . / Foto: Istimewa

POLITIKAL.ID - Soal wacana yang meminta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan pada Pemilu Presiden 2024.

Pernyataan ini tidak etis menurut Wakil Ketua Umum Partai Perindo Boyke Novrizon 

"Tidak etis, masa Waketum NasDem Pak Ahmad Ali meminta Pak Probowo Subianto selaku Ketua Umum Gerindra untuk menjadi pendamping Anies sebagai cawapres," kata Boyke dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (6/12/2022)

Ia menilai pernyataan Ahmad Ali tersebut tidak etis karena daya tawar politik yang dimiliki NasDem dan Gerindra sangat berbeda. Ia menyebut hasil Pemilu 2019 menunjukkan bahwa Gerindra meraih 17,5 juta suara, sedangkan Partai NasDem 12,6 juta.

Menurut Boyke, wacana tersebut ibarat mengajarkan ikan berenang di air yang bening karena publik tahu bahwa elektabilitas Prabowo lebih tinggi dibandingkan Anies dari beberapa hasil survei.

"Publik tahu bahwa elektoral Prabowo jauh lebih tinggi dari Anies dan beliau merupakan pemimpin Partai Gerindra yang mesin partainya solid," ujarnya.

Ia menambahkan Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra, partainya memiliki modal ambang batas mengajukan capres-cawapres atau presidensial threshold. Oleh karena itu, Prabowo lebih tepat menjadi capres, bukan sebagai cawapres dalam kontestasi Pilpres 2024.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengungkapkan harapannya agar Gerindra bergabung dalam Koalisi Perubahan yang diusung partainya bersama Partai Demokrat dan PKS.

Menurut Ali, apabila Gerindra bergabung maka tidak menutup kemungkinan Prabowo menjadi cawapres mendampingi Anies Baswedan pada Pilpres 2024. (Redaksi)

Tag berita: