Rabu, 27 November 2024

Pilpres 2024

Klaim Prabowo Didukung 3 Presiden Disindir Cak Imin, Hasto Ingatkan Jokowi

Selasa, 6 Februari 2024 0:40

Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi blusukan.

POLITIKAL.ID - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto sempat mengklaim didukung 3 Presiden di belakangnya, yaitu Joko Widodo (Jokowi), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Pernyataan itu diungkap Prabowo Subianto saat menjelaskan strateginya untuk memimpin Indonesia jika menang Pilpres 2024.

"Kita jelas yang memiliki strategi yang benar. Kita melanjutkan apa yang sudah baik dilaksanakan. Saya merasa di belakang saya kekuatan yang besar, saya merasa di belakang saya ada kekuatan 3 presiden Republik Indonesia. Yang jelas, satu Presiden Jokowi presiden ke- 7, juga jelas ada presiden ke-6 Presiden SBY dan juga saya merasakan Presiden Abdurrahman Wahid berada di belakang, berada mendukung saya," jelasnya, Sabtu (3/2/2024).

Klaim Prabowo tersebut justru mendapat sindiran tajam dari calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar.

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengaku tidak risau terhadap klaim Prabowo didukung 3 Presiden.

Menurut Cak Imin, dinamika di masyarakat bukan ingin mempertahankan dan melanjutkan, tetapi perubahan.

"Saya tidak merasa khawatir, sebab yang dibutuhkan rakyat justru perubahan, perbaikan, bukan mempertahankan yang ada," kata Cak Imin di Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (3/2/2024).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menilai dukungan untuk mempertahankan kekurangan dalam kepemimpinan justru tiak ada artinya.

"Buat apa didukung terus mempertahankan kekurangan, misalnya pupuk tidak ada dibiarkan, membiarkan petani sengsara padahal pangan kita butuh. Ya back-up apa yang dibutuhkan justru perubahan," ucap Cak Imin.

Hasto Ingatkan Jokowi

Sementara itu, Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan Presiden Jokowi soal keberpihakan di Pilpres 2024.

Menurut Hasto, tidak masalah arah dukungan Jokowi di Pilpres 2024 cenderung ke pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

Tetapi, yang harus diutamakan Jokowi, kata Hasto, dukungan tersebut tidak bertentangan dengan nilai-nilai.

"Meskipun mendukung Prabowo-Gibran, tetapi jangan gunakan cara-cara yang bertentangan dengan nilai-nilai," kata Hasto Kristiyanto belum lama ini.

Hasto mengingatkan Jokowi soal adanya intimidasi terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Gunungkidul, Yogyakarta saat kunjungan kerja Presiden.

Ia menuding ada gerakan untuk mengerahkan aparatur negara mengintimidasi relawan Ganjar-Mahfud.

"Apa yang terjadi di Gunungkidul ketika menjelang kehadiran Presiden Bapak Jokowi yang sangat kami hormati tapi kemudian dilakukan pengerahan dari aparatur negara," kata Hasto.

Hasto heran dengan yang terjadi di Gunungkidul, menurutnya rakyat seolah-olah telah menjadi ancaman bagi kekuasaan.

"Bahkan menggunakan mobil-mobil yang menunjukkan negara sepertinya dalam keadaan genting, rakyat sepertinya menjadi ancaman dikerahkan kendaraan-kendaraan militer untuk menakut-nakuti rakyat," ungkap Hasto Kristiyanto.

(REDAKSI)

Tag berita:
Berita terkait