Senin, 25 November 2024

Klaim Silent Majority Pertebal Keunggulan Prabowo-Gibran, Qodari Dikeroyok Rocky Gerung dan Eep Saefulloh

Jumat, 16 Februari 2024 13:23

Qodari debat panas dengan Rocky Gerung, dan Eep Saefulloh Fatah

POLITIKAL.ID - Perdebatan terjadi antara Direktur Indobarometer M Qodari dengan Rocky Gerung dan Eep Safulloh, terkait faktor keunggulan telak Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 versi quick count.

Saling sanggah bernuansa panas ini terjadi dalam tayangan Rosi di Kompas TV, Kamis (15/2/2024).

Perdebatan bermula ketika M Qodari menjelaskan faktor tebalnya keunggulan Prabowo-Gibran, yang menurutnya berasal dari Silent Majority.

"Pasti ini suara rakyat ya, ini kan cuma suara-suara yang sulit menerima realitas," kata Qodari

Qodari mengklaim sejak jauh-jauh hari telah mengatakan bahwa Pemilu 2024 ini akan berakhir dalam satu putaran.

Hal itu, kata Qodari berdasarkan kolam suara atau teori struktur suara.

Menurut Qodari pemilih di Pilpres 2024 terbagi dua, yakni kubu yang puas dengan kinerja Jokowi dan mereka yang tidak puas.

"Peluang bagi penantang atau oposisi yang ditempati Mas Anies kisaran angkanya sekitar 20an persen, ya kisaran angka yang tidak puas dengan Pak Jokowi," ujarnya.

Qodari menilai, suara yang puas dengan Jokowi, justru diperebutkan antara calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

"Awalnya sama, pelan-pelan suara itu bergeser ke Prabowo, yang antara lain juga karena sebetulnya Mas Ganjar atau PDI Perjuangan banyak menyerang Pak Jokowi, sehingga pendukung Pak Jokowi bergeser ke Prabowo-Gibran," ungkap Qodari.

Ia mengaku tak menyangka angka keunggulan Prabowo-Gibran bisa mencapai 57-58 persen berdasarkan quick count.

Pasalnya, berdasarkan survei terakhir, dukungan untuk Prabowo sekitar 52 persen.

Fenomena tersebut menurut Qodari berasal dari Silent Majority yang menyatakan dukungannya pada Prabowo-Gibran saat di TPS.

"Di situ ada satu fenomena bahwa sebenarnya pendukung 02 ini adalah silent majority. Banyak pendukung 02 yang sebetulnya belum mengekspresikan pandangannya karena adanya act of terror dari tokoh-tokoh 01 atau 03, jadi mereka malas untuk menjawab itu," ujarnya.

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait