Minggu, 24 November 2024

Klaim Silent Majority Pertebal Keunggulan Prabowo-Gibran, Qodari Dikeroyok Rocky Gerung dan Eep Saefulloh

Jumat, 16 Februari 2024 13:23

Qodari debat panas dengan Rocky Gerung, dan Eep Saefulloh Fatah

"Menurut saya Pilpres 2024 yang angkanya 58 persen ini adalah karena pengaruh Silent Majority," ucapnya menambahkan.

Namun pendapat Qodari itu disanggah pembawa acara Rosiana Silalahi, yang menilai ada salah tafsir terkait Silent Majority.

"Anda tidak salah menafsirkan Silent of Majority adalah suara-suara yang tidak ingin terdengar karena takut akan kekuasaan?" tanya Rosi.

Qodari membela jawabannya dengan menganggap Silent Majority adalah mereka yang puas kepada Pak Jokowi yang suaranya tidak terdengar ke publik.

"Kalangan menengah ke bawah orang-orang yang relatif tidak punya akses ke media. Mereka bukan guru besar yang kalau pakai toga akan disorot media. Mereka tidak punya akses itu. Suara mereka gak kedengaran," kata Qodari.

Peneliti Indobarometer ini juga berpendapat Silent Majority selama ini diam karena teror dan tekanan dari kubu lawan yang menstigma buruk Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 ini.

"Teror pada hari ini justru datang dari fellow citizen yang mengatakan bahwa Anda itu tidak bermoral dan pilihan 02 tidak bermoral. Dan mereka membuktikan suara mereka pada 14 Februari itu," ujar Qodari.

Sementara itu, pengamat politik Rocky Gering tak sependapat dengan Qodari.

Rocky Gerung menilai Silent Majority adalah mereka yang diam tapi menghanyutkan.

Sedangkan penjelasan Qodari, kata Rocky Gerung, justru menjelaskan Silent Majority adalah mereka yang sengaja dihanyutkan.

"Jadi dia faktorial di dalam public oipinion. Tetapi yang Anda maksudkan tadi itu bukan Silent Majority, tapi dia diam karena dihanyutkan. Dihanyutkan oleh gegap gempita satu putaran, dihanyutkan oleh BLT, dihanyutkan oleh aparat, kan itu yang terjadi," kata Rocky Gerung.

Ia juga meminta Qodari berhati-hati dengan terminologi ini, mengingat penjelasannya tidak sesuai dengan realita di lapangan.

"Hati-hati, saya kira itu dusta bahwa Silent Majority itu diam yang menghanyutkan. Di dalam kasus ini dia diam karena dihanyutkan," tegas Rocky Gerung.

Menurut Rocky narasi film Dirty Vote semakin menegaskan Silent Majority yang dimaksud oleh Qodari.

"Jadi Dirty Vote yang dikendalikan diry hand, dirty hand yang diatur dirty mind yang dari MK dirty mind-nya bekerja," ujarnya.

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait