POLITIKAL.ID - Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Sukamta, mengkritik program Kartu Prakerja. ia menyebut program pelatihan online yang ada di kartu tersebut tidak tepat sasaran dan asal-asalan.
Sebagai contoh, kata Sukamta, salah satu platform digital menyediakan pelatihan berupa paket dasar memancing dan kelautan. Tetapi, kata dia, peserta tidak diajari secara langsung bagaimana cara memancing.
Menurut dia, Peserta hanya sekedar melihat video tutorial, dan juga tidak diberikan modal berupa alat pancing.
"Ini kan jelas pembodohan rakyat dengan pelatihan secara online senilai 5,6 triliun," kata Sukamta lewat keterangan tertulis, Sabtu, 2 Mei 2020.
Lagipula, kata Sukamta, pelatihan online yang disediakan oleh perusahaan digital mitra pemerintah ini ternyata juga mudah didapatkan secara gratis di berbagai situs internet.
Skema pelatihan quick fix model digital ini, menurut Sukamta, juga tidak bisa menjawab kebutuhan tenaga terampil di daerah karena tidak semua masyarakat dapat mengakses internet dengan mudah.
"Beda jika yang menyelenggarakan pelatihan adalah daerah, sosialisasi bisa sampai desa-desa dan pelatihan bisa diakses oleh siapapun," ujar Sukamta. Untuk itu, dia meminta pemerintah memperbaiki dulu konsep Kartu Prakerja.
Ia meminta pemerintah saat ini sebaiknya fokus mengatasi penyebaran Covid-19 serta dampaknya secara sosial-ekonomi.
"Stop program Kartu Prakerja, fokus untuk atasi Covid-19 secepatnya," ujar Sukamta.
Politikus PKS ini meminta agar pemerintah tidak bebal dan anti kritik soal program kartu Prakerja.
"Program ini jelas terlihat ngawur ini. Masih ada waktu untuk memperbaiki agar bisa lebih tepat sasaran dan mampu menjawab kebutuhan tenaga kerja secara merata di seluruh Indonesia," ujar Sukamta. (*)
Artikel ini telah tayang di tempo.co dengan judul "Ada Latihan Mancing di Kartu Prakerja, PKS: Pembodohan Masyarakat"