POLITIKAL.ID - Kabar Ganjar Pranowo yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus dugaan gratifikasi, telah sampai ke telinga Mahfud MD.
Sebagai calon wakil presiden nomor urut 3 yang berpasangan dengan Ganjar Pranowo, Mahfud MD perlu menanggapi soal dugaan gratifikasi tersebut.
Mantan Menko Polhukam itu membeberkan kondisi Ganjar setelah berkmunikasi terkait kasus yang dilaporkan ke KPK.
"Tentu saya selalu berkomunikasi dengan Mas Ganjar. Responsnya tenang-tenang saja dia," kata Mahfud MD, di Jakarta, Kamis, (7/3/2024).
Kasus tersebut dilaporkan oleh Indonesia Police Watch (IPW) ke KPK.
Selain Ganjar yang terseret, Direktur Utama BPD Jateng periode 2014-2023 berinisial S juga masuk dalam laporan ke KPK.
Laporan IPW tersebut atas dugaan penerimaan cashback dari perusahaan asuransi.
Nilai dugaan gratifikasi atau suap itu mencapai lebih dari Rp100 miliar.
Perusahaan asuransi diduga memberikan pertanggungan jaminan kredit kepada kreditur Bank Jateng yang dipahami sebagai cashback.
Bank Jateng mengendalikan cashback dari perusahaan asuransi sebesar 16 persen dari nilai premi.
Nilai 16 persen tersebut kemudian diduga dialokasikan ke tiga pihak, termasuk Ganjar Pranowo yang kala itu menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri membenarkan adanya laporan dari IPW.
"Setelah kami cek, betul ada laporan masyarakat dimaksud. Kami segera tindak lanjuti dengan verifikasi terlebih dahulu oleh bagian pengaduan masyarakat KPK," kata Ali.
Sementara itu, Ganjar membantah pernah melakukan gratifikasi.
"Saya tidak pernah menerima pemberian atau gratifikasi dari yang dia tuduhkan," ucap Ganjar.
(REDAKSI)