Kamis, 16 Mei 2024

Kabar Nasional

Megawati Dilarang Maju Pilpres 2024, Puan Maharani belum Tentu Jadi Capres PDIP

Minggu, 15 Januari 2023 9:18

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (Foto: Tim Media PDIP)

POLITIKAL.ID - Ketua DPP PDIP, Puan Maharani menepis kabar yang menyebut, wacana Megawati Soekarnoputri comeback ke Pilpres 2024.

"Tentu saja ngga mungkin, kami sebagai keluarga ngga aakan mengijinkan," kata Puan Maharani di program ROSI KompasTV, Minggu (15/1/2023).

Puan mengutip pidato Megawati dalam HUT ke-50 PDIP yang menyebutkan bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan harus taat konstutisi dan aturan perundangan.

"Bu Mega sebagai sosok yang pernah jadi presiden, wakil presiden, sudah matang secara politik karena sudah penuh dengan asam garam, lebih baik menjadi ibu bangsa," kata Puan Maharani.

Sementara itu, Puan Maharani juga buka suara soal anggapan dirinya bakal mendapat prioritas untuk dipilih sebagai calon presiden (Capres) dari PDIP lantaran berstatus sebagai anak Megawati Soekarnoputri.

Awalnya, Rosi bertanya mengenai anggapan sebagian orang bahwa Megawati sebagai Ketua Umum PDIP dipastikan bakal memilih Puan Maharani sebagai Capres PDIP.

Hal ini lantaran selain posisinya sebagai anak Megawati, Puan juga sudah malang melintang di dunia politik.

Dengan posisi Puan sebagai Ketua DPR saat ini, Rosi juga menyebut karier politik Puan tinggal selangkah lagi untuk menjadi Presiden.

Menjawab hal itu, Puan mengatakan tidak demikian.

Puan mengaku tidak tahu apa yang nantinya bakal diputuskan oleh Megawati.

Meski sebagai anak dari Megawati, tidak semua hal diketahui oleh Puan.

"Jadi, nggak semua hal saya tahu," ujarnya.

Menurut Puan, Megawati sangat rasional dalam memilih kader-kadernya untuk dijadikan pemimpin.

Puan menegaskan, soal Capres, urusannya bukan soal anak, tetapi soal memunculkan seorang pemimpin bagi bangsa dan negara.

Puan meyakini Megawati punya pertimbangan sendiri.

"Enggak juga. Ibu Mega itu ya kembali lagi, ini bukan urusan anak. Ini urusannya bagaimana memunculkan seorang pemimpin untuk bangsa dan negara."

"Apakah siapa, bagaimana ya pasti bu Mega punya pertimbangan sendiri. Jadi ya bukan berarti harus Puan Maharani," kata Puan. (*)

Tag berita: