POLITIKAL.ID - Calon Presiden (capres) Prabowo Subianto dan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka, bakal ditagih janji politik dalam melibatkan peran anak muda.
Selama masa kampanye, Prabowo-Gibran melekat dengan anak muda, sembari berjanji bakal melibatkan banyak kaum muda menyambut Indonesia Emas 2045.
Janji politik itu mendapat dukungan dari Analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago.
Iapun ikut menantikan langkah berani Prabowo-Gibran yang hendak melibatkan anak muda ke dalam kabinet pemerintahan baru, setelah keduanya dilantik.
Arifki menilai, setengah dari penduduk Indonesia adalah anak muda, sehingga peran dan keterlibatan anak muda sangat diperlukan untuk mengawal kepentingan masyarakat.
"Kalau secara rencana tentu menarik karena memang menteri-menteri muda ini bukan hanya soal kebutuhan, karena secara demografi kan memang penduduk kita didominasi anak muda, banyak anak muda," ungkap Arifki, Minggu (03/02/2024) mengutip liputan6.com.
Menurut Arifki, melibatkan anak muda dalam kabinet adalah langkah tepat, lantaran mereka bisa berperan penting dalam menyelesaikan permasalahan pendidikan hingga lapangan kerja yang menjadi kebutuhan generasi muda saat ini.
Keterlibatan anak muda di kabinet kerja Prabowo-Gibran nantinya dapat membantu mengurai masalah kekinian dan menjawab tantangan masa depan.
"Saya melihat bahwa kebutuhan-kebutuhan lapangan kerja, kebutuhan-kebutuhan pendidikan, pekerjaan ini juga beradaptasi dengan cara kerja anak muda. Tentu menteri-menteri muda paling tidak punya instrumen yang cukup menarik untuk menjembatani, untuk bisa menerima dan memahami apa yang dibutuhkan anak muda," kata Arifki.
Adanya kabar pelibatan anak muda di pemerintahan Prabowo-Gibran, bakal menjadi peluang penting bagi kaum muda untuk mengambil alih panggung nasional.
"Maka dengan adanya segmentasi ini menteri muda ini punya peluang untuk menjadi menteri, apalagi kalau memang Prabowo-Gibran tentu mewakili anak muda harus mewakili juga kabinet anak-anak muda dan mensukseskan Indonesia Emas di 2045 nanti," ujarnya.
Arifki tak mempersoalkan minimnya pengalaman, sebab hal itu bukanlah syarat utama dalam bekerja untuk bangsa.
Ia menganggap, mentalitas adalah modal utama bagi seseorang dalam memimpin.
"Yang terpenting kan sebenarnya kalau bagi saya anak muda atau orang tua tidak terlalu masalah, yang penting mentalitas dapat memahami, dan cenderung orang kan hidup dengan zamannya masing-masing, kita tidak bisa nafikan juga misalnya ketika kita kasih ruang kepada beberapa menteri yang usianya 70-an yang cara berpikirnya agak usang. Memang jelas itu kan kewenangan presiden, tapi kalau ada yang lebih baik kenapa tidak dipilih," tutur Arifki.
Menurutnya rencana melibatkan anak muda dalam kabinet sanat penting menjawab kebutuhan bangsa ke depan.
Pasalnya, cara berpikir di tahun 2024 berbeda dengan masa lalu.
"Penting juga bahwa yang didorong anak muda ini bukan hanya anak-anak muda yang berjasa di pemenangan Prabowo saja, tetapi anak muda yang memang layak, ada pos-pos yang strategis, punya latar belakang profesional," katanya.
Keseriusan Prabowo Subianto melibatkan anak muda, sudah ditunjukkan ketika menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres di Pilpres 2024.
Iapun berharap Prabowo bisa konsisten dan fokus dengan misinya dalam 5 tahun mendatang.
"Kalau mengenai anak muda ini memang penting jadi agendanya Pak Prabowo karena memang Pak Prabowo juga cukup konsentrasi dengan dia memilih anak muda. Ada beberapa faktor Prabowo memilih anak muda, dengan dia memilih Gibran itu kan salah satunya ada narasi ke sana, mempersiapkan generasi emas ke depan," ujar Arifki.
Ia memuji Gibran sebagai sosok anak muda yang telah membuktikan dirinya punya kapasitas, walaupun sebelumnya sempat banyak yang meragukan kemampuan putra sulung Jokowi ini.
"Kita cek apa yang terjadi di Solo, kan jadi ada modal kinerja juga, kita fokusnya ke sana Jadi bukan privilege dia itu anak Jokowi, secara pendidikan juga dia luar negeri artinya kita juga melihatnya kayak gitu," kata dia.
Selain itu, Arifki juga berharap keterlibatan anak muda dalam kabinet Prabowo-Gibran perlu berasal dari kalangan profesional, tak melulu partai politik.
Pasalnya, nama yang disodorkan partai politik biasanya tokoh besar yang sudah kawakan.
"Mending dipilih yang sangat profesional biar ruang profesionalnya dapat, ruang anak mudanya juga dapat, ucapnya.
(REDAKSI)