Minggu, 23 Februari 2025

Berita Nasional Terkini

Mengantisipasi Dinamika Pasar Global, Pemerintah Pertimbangkan Batasi Ekspor Batu Bara

Senin, 3 Februari 2025 15:22

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia

POLITIKAL.ID -  Indonesia, sebagai salah satu negara dengan kontribusi terbesar dalam pasokan batu bara dunia, terus memantau ketat perkembangan pasar energi global.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa pemerintah tak ragu untuk mempertimbangkan pembatasan ekspor batu bara jika terjadi tekanan harga yang terus-menerus.

Ini sebagai langkah antisipasi untuk menjaga kestabilan harga dan memastikan ketersediaan energi domestik.

Pernyataan ini disampaikan Bahlil dalam  konferensi persnya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (3/2/2025).

Bahlil mengatakan, batu bara asal Indonesia sangat berdampak sistemik, masif, dan terstruktur bagi kebutuhan dunia. Meski begitu, ia mengaku tak ragu memperketat regulasi ekspor jika harga batu bara terus ditekan dunia.

"Kita membuat kebijakan untuk terjadi pengetatan ekspor, tapi sampai sekarang belum. Tetapi kalau harga ditekan terus, tidak menutup kemungkinan juga kita berpikir lain," kata Bahlil.

Lebih lanjut, Bahlil mengatakan Indonesia tercatat mengekspor batu bara sebanyak 555 juta ton sepanjang tahun 2024 lalu.

Tren tersebut meningkat seiring tahun dengan rincian, 2020 sebanyak 405 juta ton, 2021 sebanyak 435 juta ton, 2022 sebanyak 465 juta ton, 2023 sebanyak 518 juta ton.

Sementara total pemakaian batu bara dunia, kata Bahlil, sekitar 8 miliar ton. Akan tetapi, yang beredar di pasar ada sebanyak 1,200 miliar hingga 1,5 miliar ton batu bara.

"Kita menyuplai kurang lebih sekitar 555 juta ton. Itu sama dengan 30% sampai 35% dari konsumsi dunia," jelasnya.

Selain itu, Bahlil juga memaparkan pasar obligasi domestik sektor batu bara sebesar 233 juta ton. Artinya, kata dia, total batu bara yang digunakan sebanyak 788 juta ton sepanjang tahun 2024.

Sementara stok batu bara yang belum digunakan sepanjang tahun 2024 sebanyak 48 juta ton. Secara keseluruhan, total batu bara yang diproduksi sepanjang tahun 2024 sebanyak 836 juta ton atau melampaui target sebesar 710 juta ton.

"Jangan dihitung yang ini, stok ini belum dipakai ini. Jadi hitungnya itu 233 (juta ton) yang sudah disalurkan ke industri, dan 555 (juta ton) yang sudah dihitung ekspor," pungkasnya.

(*)

Tag berita:
Berita terkait