Di Golkar misalnya. Sebelum Koalisi Indonesia Baru (KIB) terbangun, DPP Partai Golkar sudah menyatakan Airlangga Hartarto adalah tokoh yang diusung partai sebagai capres di Pemilu 2024 mendatang.
Di tengah jalan, PAN bagian dari KIB, juga memiliki sembilan kandidat capres dan cawapres hasil Rapimnas.
Sembilan nama dari PAN nantinya dikerucutkan menjadi tiga nama dan akan dibawa ke KIB untuk didiskusikan bersama.
"Jadi di koalisi saja yang sekarang sudah dibangun itu masih sangat terbuka dialog tentang siapa paket capres dan cawapres," ujar Ahmad Doli dilansir dari Kompas.tv
Lanjut ia mengatakan langkah Nasdem untuk mendeklarasikan Anies sudah menggiring masyarakat untuk berkonsentrasi menentukan calon yang akan dipilih.Di Pilpres sebelumnya, pertemuan antar elite tertutup dan baru terbuka saat jelang pemilu dengan ujung hanya sebatas membagi-bagi kekuasaan saja.
Sekarang masyarakat memiliki waktu panjang untuk melihat siapa saja yang bakal menjadi capres di Pilpres 2024.
Kemudian mempelajari visi, misi dan program yang ditawarkan dalam memimpin Indonesia lima tahun ke depan.
"Ini saya kira sebuah pendidikan politik yang baik untuk masyarakat sejak awal parpol ini mengajak masyarakat untuk sama-sama tentang masa depan Indonesia seperti apa melalui Pilpres," pungkasnya. (*)