POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Perhimpunan Ahli Tambang Indonesia (Perhapi) Kalimantan Timur ingin mendorong pemanfaatan eks lubang tambang batu bara (void) jadi polder pengendali banjir di Samarinda.
Pemikiran tersebut menjadi kontribusi Perhapi dalam upaya pengendalian banjir di Samarinda.
Ketua Perhapi Kaltim, Andi Harun menjelaskan Perhapi Kaltim akan membentuk tim kecil dan bekerjasama dengan para ahli untuk membedah tuntas kajian banjir dari segala aspek.
"Salah satu pemikirannya soal pemanfaatan void untuk polder," ungkap Andi Harun disela seminar Perhapi di Hotel Haris, Samarinda, Kamis (5/3/2020).
Andi Harun menjelaskan sudah memetakan titik sebaran eks lubang tambang yang ada di Samarinda.
Di sisi utara, timur dan barat Samarinda terdapat beberapa eks lubang tambang yang bisa dimanfaatkan untuk menampung lintasan banjir. Dengan begitu lintasan air bisa berkurang karena ada penampung berupa polder.
Bagi dia keberadaan eks lubang tambang yang telah terjadi tak bisa disalahkan. Karena hal itu sudah terjadi.
"Jadi enggak perlu saling menyalahkan. Ada baiknya kita cari solusi terbaik buat atasi banjir," jelasnya.
Pemanfaatan eks lubang tambang batu bara jadi polder sudah ada payung hukum dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Selain itu, cara ini dinilai lebih efisien dan efektif karena bisa menekan biaya.
Perhapi Kaltim merasa perlu mengambil peran dalam mendorong upaya pengendalian banjir. Karena persoalan tambang dianggap sebagai penyumbang banjir.
Selain itu tak bisa dihindari dalam dunia pertambangan ada konsep pertambangan yang ramah lingkungan atau good mining praktis. Tapi kadang hal tersebut abai karena ulah oknum tertentu.
"Karena itu Perhapi sebagai organisasi yang bergerak di bidang ini merasa punya tanggungjawab moral perlu mengambil sikap dan upaya mendorong penuntasan banjir di Samarinda," terang Andi Harun.
Apalagi Kota Samarinda menjadi kota penyangga ibu kota negara. Samarinda harus menata wajah yang yang lebih representatif agar jadi kota yang nyaman bagi pengunjung.
Lebih jauh, Andi Harun menuturkan mengubah eks lubang tambang untuk pemanfaatan lain sebagai hal baru dari konsep reklamasi paska tambang.
Mengingat selama ini konsep reklamasi paska tambang hanya dilakukan dengan cara konvensional yakni mengembalikan unsur tanah galian untuk menutup lubang tambang tanpa ada manfaat lain bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. (Redaksi Politikal.id)