POLITIKAL.ID - Polisi resmi menetapkan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonosobo, Riswahyu Raharjo sebagai tersangka, Kamis (29/2/2024).
Penetapan tersangka pada Riswahyu Raharjo oleh Polres Wonosobo, berkaitan dengan dugaan pengkondisian panitia pemilihan kecamatan (PPK) untuk memenangkan pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Berdasarkan pemeriksaan Polres Wonosobo, Riswahyu Raharjo sebagai Komisioner KPU Wonosobo diduga terlibat aktif mengusahakan kemenangan Ganjar-Mahfud melalui bantuan PPK.
"Komisioner KPU Kabupaten Wonosobo Riswahyu Raharjo memberikan intruksi untuk dapat mendukung pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 (Ganjar-Mahfud)," kata Humas Polres Wonosobo Aipda Nanang Wibowo.
Sebelum hari pencoblosan 14 Februari yang lalu, Riswahyu Raharjo diketahui diam-diam mengumpulkan PPK dari 10 kecamatan di sebuah kafe di Wonosobo.
Dalam pertemuan itu, Riswahyu Raharjo memberikan intruksi untuk memilih capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.
"Pada hari Sabtu (13/2/2024), sekitar pukul 19.00 WIB dan hari Sabtu (3/2/2024) sekitar pukul 19.00 WIB telah terjadi pertemuan PPK Kecamatan Wonosobo dengan tersangka Komisioner KPU Wonosobo," ungkap Nanang.
Pertemuan itu mulanya berkedok pembahasan tahapan Pemilu hingga saling diskusi.
Namun selanjutnya, Riswahyu Raharjo turut membagikan uang tunai kepada para PPK yang hadir dalam pertemuan di kafe.
"Dalam pertemuan tesebut Riswahyu Raharjo memberikan intruksi dan memberikan uang kepada kepada PPK yang hadir," kata Nanang.
Riswahyu Raharjo ditetapkan sebagai tersangka melalui gelar perkara antara Satreskrim Polres Wonosobo dan Sentra Gakumdu Pemilu Kabupaten Wonosobo pada tanggal 28 Februari 2024.
Kasus ini mulanya dibongkar TKN Prabowo-Gibran dengan melaporkan apa yang dilakukan oknum komisioner KPU Wonosobo itu jelang Pilpres 2024.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman mengaku mendapat informasi adanya dugaan anggota KPU Wonosobo berinisial RR mengondisikan PPK dan PPS ke salah satu capres.
"Kasus ini tadi siang sudah dilaporkan oleh teman-teman dari organisasi Tani Merdeka (organisasi petani) ke Bawaslu Wonosobo dengan membawa bukti tangkapan layar CCTV, foto, juga rekaman audio," ujar politikus Gerindra itu, Senin (12/2/2024).
Pertemuan oknum anggota KPU dan PPK Wonosoboi terjadi di Cafe Bakul Dieng. Laporan ini disertai dengan bukti rekaman audio percakapan.
"Perlu dicatat, di Jawa Tengah, satu Kabupaten itu jumlah pemilihnya ada 694.048 suara," kata Habiburokhman.
(REDAKSI)