Minggu, 24 November 2024

Presiden Jokowi Sebut Tuntutan Maysarakat semakin Tinggi : Sedikit-sedikit Viralkan

Rabu, 22 Mei 2024 23:15

BERBICARA - menyinggung kenaikan tunjangan kinerja (tukin) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menjadi 100 persen pada tahun lalu saat peresmian pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2024 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2024)./ Foto: Istimewa

POLITIKAL.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan tuntutan masyarakat kepada pemerintah saat ini sangat tinggi. Oleh karena itu, kepala negara mengatakan kinerha yang dilakukan seluruh kementerian dan lembaga harus dirasakan nyata oleh masyarakat.

"Tuntutan masyarakat yang semakin tinggi. Ada apa dikit viralkan, ada apa dikit viralkan. Ke depan akan semakin banyak tuntutan-tuntutan masyarakat itu," kata Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2024 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2024).

Jokowi juga mengingatkan program dan belanja pemerintah itu akan semakin besar di masa mendatang karena tuntutan pembangunan. Selain itu, Jokowi juga menyampaikan persaingan antarnegara bakal semakin ketat.

"Dan juga kompetisi antarnegara akan semakin ketat. Negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat. bukan negara yang besar mengalahkan negara yang kecil atau negara yang maju mengalahkan negara yang berkembang," ucap Jokowi.

"Sehingga sekali lagi kecepatan itu sangat diperlukan. Ketepatan itu sangat diperlukan," sambung Jokowi.

Jokowi mengimbau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) berinovasi dalam penggunaan teknologi buat menjalankan tugas.

"Sekarang sudah banyak tools-nya, seperti platform early detection dan exclusion system untuk warning, untuk blacklist pihak yang terlibat fraud atau penyimpangan lain," ujar Jokowi.

 Mantan wali kota Solo ini lantas menganalogikan kinerja BPKP dengan pembangunan rel kereta.

Ia menyebutkan, BPKP yang memastikan agar rel yang dibangun lurus, begitu pun memastikan agar kereta tersebut berjalan cepat dan tepat sampai tujuan.

Hal ini sejalan dengan peran besar BPKP yang terus mengawal kesinambungan pembangunan agar rakyat bisa mendapatkan manfaat yang maksimal.

"Sehingga tidak boleh hanya sekedar memperbanyak lampu merah. Ini enggak boleh, itu enggak boleh, ini enggak boleh, itu enggak boleh, bukan itu, atau menambah tanda larangan, pokoknya ini tidak, ini tidak, bukan itu," ujar Jokowi.

 Jokowi mengatakan, jika banyak dihambat, pembangunan bakal mandek bahkan jalan di tempat. Ia pun menyebutkan tidak akan ada lagi yang mau menjadi pimpinan proyek.

"Kalau saking ketakutannya, keretanya malah berhenti di tempat. Ditunjuk dari pimpinan proyek 'ndak ndak ndak yang lain aja'. Kan lucu, biasanya jadi pimpinan proyek rebutan. Ini lah tujuan agar kereta itu sampai pada tujuan dengan cepat dan pas, tepat," kata Jokowi.

(Redaksi) 

Tag berita: