POLITIKAL.ID - Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Thomas Lembong alias Tom Lembong sesumbar seusai namanya dicatut oleh cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka dalam debat keempat Pilpres 2024.
Mantan Menteri Perdagangan ini mengklaim Gibran merindukan sosoknya yang kerap memberikan masukan berkualitas dalam bidang ekonomi.
Tom Lembong sesumbar bahwa dulu ia pernah 7 tahun memberikan contekan untuk ayahnya Gibran.
"Saya sangat apresiasi ucapan Mas Gibran yang berkali kali sebut nama saya. Tentunya selama 7 tahun buat contekan nulis pidato untuk ayahnya; presiden, saya deteksi sebuah rasa rindu mungkin karena saya tak di situ lagi untuk memberi masukan berkualitas," ujar Tom Lembong dikutip dari video CNBCIndonesia TV bertajuk Your Money Your Vote.
Sesumbar Tom Lembong itu berbuntut panjang, kini kubu Prabowo-Gibran tak tinggal diam dan ramai-ramai mempersoalkan komentarnya.
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko misalnya, menganggap pernyataan Thom Lembong melanggar etika profesional.
"Apalagi menyebut kata ayahnya mas Gibran, melanggar etika profesional. Padahal paslon satu seringkali bicara tentang etika," kata Budiman Sudjatmiko dalam keterangan tertulis, Senin (22/1/2023).
Rekam jejak Tom Lembong memang pernah berada di lingkaran istana sebagai kaki tangan Presiden Jokowi di Menteri Perdagangan 2015-2016 dan Kepala BKPM 2016-2019.
Berdasarkan rekam jejaknya itu, Budiman Sudjatmiko menyayangkan Tom Lembong melontarkan pernyataan ke publik yang tidak nyaman.
Menurut Budiman Sudjatmiko, tugas seorang Menteri memang memberi masukan kepada Presiden.
Presiden, kata Budiman Sudjatmiko, memang tidak lah menguasai semua hal secara rinci.
"Ketidaketisan secara profesional ini akan membuat tidak nyaman bos lamanya, maupun bos barunya. Karena itu akan berpotensi terjadi dengan mereka. Ini soal etika yang sering yang selalu dibicarakan Pak Anies dan Cak Imin," ujar Budiman Sudjatmiko.
Budiman Sudjatmiko juga menganggap istilah contekan yang diungkap Tom Lembong tidak sesuai dengan konteks contekan yang dibacakan Cak Imin di dalam debat Cawapres lalu.
"Dalam konteks Cak Imin, beliau hanya membacakan. Lagi pula, jika sudah diberikan masukan kenapa Cak Imin juga tidak bisa memahami pertanyaan Mas Gibran, masih tidak nyambung," kata Budiman Sudjatmiko.
Tak hanya Budiman Sudjatmiko yang menyerang pernyataan Tom Lembong, Juru bicara (jubir) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak juga menyindir Co-Captain Tim Nasional AMIN tersebut.
Menurut Dahnil, gaya bahasas Tom Lembong terkesan sombong dan merendahkan Presiden Jokowi.
"Agaknya, bahasa 'contekan' yang digunakan Pak @tomlembong tak tepat. Terkesan sombong dan merendahkan Presiden @jokowi, Pak Thomas sebagai orang yang bekerja profesional adalah hal wajar memberikan masukan dan saran kepada atasan," kata Dahnil di akun media sosial X, Selasa (23/1/2024).
Dahnil menilai wajar jika seorang Menteri memberi masukan kepada Presiden, Oleh sebab itu, menurut dia, istilah contekan yang diucapkan Tom Lembong justru bernada negatif.
"Pak Tom memberikan saran ke Pak Jokowi. Dulu, kini ke Pak Anies. Saya memberikan saran kepada Pak @prabowo dll. Dan itu tidak disebut sebagai contekan, yang konotasinya negatif tersebut," ujar Dahnil.
"Tapi memang tugas kita sebagai orang yang dipercaya. Jangan sampai ketika tak digunakan lagi kemudian terkesan merendahkan," pungkasnya.
(REDAKSI)