Jumat, 22 November 2024

Tak Terima Prabowo Bawa-bawa Soekarno Pakai Alutsista Bekas, PDIP Tuntut Capres Nomor 2 Minta Maaf

Rabu, 10 Januari 2024 12:22

Prabowo Subianto saat debat capres ketiga yang digelar KPU RI, Minggu (7/1/2024).

POLITIKAL.ID - Pernyataan Prabowo Subianto soal Presiden ke-1 RI Soekarno menggunakan alutsista bekas untuk pertahanan dan keamanan, kini berbuntut panjang.

Pernyataan Prabowo di debat capres Minggu (7/1/2024), mendapat reaksi keras dari PDIP.

Mulanya Prabowo merespons komentar capres nomor 3 Ganjar Pranowo soal alutsista bekas.

"Data-data yang Bapak ungkapkan terkait masalah kapal bekas, saya ingatkan waktu Bung Karno menghadapi Irian Barat (sekarang Papua) seluruh peralatannya bekas, seluruh pesawat terbang, kapal selam, cruiser (kapal perang multi peran), destroyer (kapal persenjataan lengkap seperti fregat) semuanya bekas, dan kita sampai sekarang pun masih banyak menggunakan yang bekas. Jadi data Bapak, mungkin niatnya baik tapi keliru," ungkap Prabowo.

Namun pernyataan Prabowo tersebut saat debat capres Pilpres 2024 itu ditanggapi serius oleh Sekjend PDIP, Hasto Kristiyanto.

Hasto menilai klaim Prabowo soal Soekarno membeli alutsista bekas adalah keliru.

Bahkan Hasto mendesak capres nomor urut 2 tersebut untuk  meminta maaf.

"Kami ingin meluruskan pernyataan Pak Prabowo. Sepertinya keliru, pada masa Bung Karno menggunakan peralatan bekas. Itu konteksnya berbeda.

Banyak peralatan baru yang dipakai oleh Bung Karno guna pembebasan Irian Barat," kata Hasto Kristiyanto kepada wartawan, Senin (8/1/2024).

Menurut Hasto, alutsista yang dimiliki Indonesia era Soekarno, justru berperan penting dalam kemerdekaan sejumlah negara Islam di dunia.

"Seperti peralatan dari Yugoslavia. Bahkan dari yang sebagian dipakai untuk pembebasan Aljazair, bangsa-bangsa Islam banyak merdeka karena campur tangan kepemimpinan Bung Karno," ucap Hasto Kristiyanto.

Menurut Hasto, pesawat Hercules C130 yang diberikan Presiden Amerika Serikat Kennedy untuk Indonesia adalah alutsista baru, bukan barang bekas.

"Sehingga Pak Prabowo sebagai Menhan sayangnya tidak memahami bagaimana postur angkatan perang kita saat itu," ujarnya.

Hasto menuding Prabowo sebagai Menhan tidak paham konsep pertahanan dan keamanan Soekarno di awal kemerdekaan.

"Ini yang Pak Prabowo seharusnya meminta maaf atas ketidakpahaman terhadap konsepsi pertahanan pada masa Bung Karno yang dipakai untuk pembebasan Irian Barat dan membantu negara-negara Asia Afrika termasuk Aljazair, kemudian Pakistan yang mencoba melepaskan diri dari imprealisme Inggris," ungkap Hasto.

(REDAKSI)

Tag berita:
Berita terkait