Jumat, 22 November 2024

Wakil Ketua DPRD Kaltim Dorong Mayarakat Loa Ipuh Darat Bentuk Kelompok Tani Sebagai Legalitas

Rabu, 1 Februari 2023 10:51

PERTANIAN - Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun bersama tani. / Foto: IST

POLITIKAL.ID -  Dengan ditunjuknya Kaltim sebagai Ibu Kota Negara tentu akan banyak permintaan yang harus diisi oleh produk pertanian.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur, Muhammad Samsun, meminta kepada para petani untuk lebih semangat.

Ia menyebut bahwa pekerjaan petani mempunyai keberkahan lagi mulia. 

“Orang tua saya petani, beliau berpesan jangan dihitung pendapatan petani itu, biaya produksi dan hasilnya tidak sesuai harapan. Bukan soal seberapa banyak dapat uangnya namun lihat keberkahan petani itu, petani itu hidup dan menghidupi, betapa mulianya petani itu,” katanya.

Muhammad Samsun juga memberi pemahaman kepada masyarakat terkait beberapa keluhan seperti persoalan legalitas kawasan lahan Area Penggunaan Lain (APL), pertanian, jalan usaha tani, bantuan pupuk, dan peningkatan sumber daya manusia untuk petani yang lebih baik.

“Untuk kawasan APL yang kosong digarap saja untuk dijadikan lahan pertanian dan sebagainya, mengenai legalitasnya bisa sambil diproses seperti yang direkomendasikan Bupati Kukar, sehingga itu tidak menjadi kendala,” ujarnya.

Ia mendorong penguatan sektor pertanian sebagai potensi unggulan bagi masyarakat Kelurahan Loa Ipuh Darat Kecamatan Tenggarong, Kukar, dengan membentuk kelompok-kelompok tani.

“Inii dilakukan supaya memudahka menerima bantuan dari Pemerintah Provinsi, karena legalistasnya jelas tidak diperuntukkan perorangan,” sebutnya.

Menurutnya, bantuan pemerintah sangat memungkinkan diterima masyarakat manapun, seperti pupuk, Alat Mesin Pertanian (Alsintan) dan peningkatan jalan usaha tani.

Hal tersebut menjawab pertanyaan seorang warga dalam sesi diskusi dengan warga Loa Ipuh Kecamatan tenggarong.

“Kita boleh tidak punya DPR, boleh tidak punya Presiden, boleh tidak punya TNI POLRI, tapi kita tidak boleh tidak punya petani. Karena setiap hari sejak bangun tidur produk para petani yang paling dicari, seperti nasi, kopi, teh, sayur mayur dan lainnya,” tukas Muhammad Samsun.

(Advertorial)

Tag berita: