Sementara pihak pelaksana pemeliharaan dituntut untuk memberikan pembangunan di bidang infrastruktur.
“Anggaran segitu jelas tidak cukup," imbuhnya.
Politisi PKB ini juga menyatakan, bahwa di beberapa titik dirinya mendapati keresahan warga sekitar yang memohon agar adanya perbaikan jalan itu.
“Kalau reses ke lokasi itu, warga pasti keluhkan jalan, apalagi kalau sudah turun hujan, bisa berhari-hari kendaraan terjebak di jalan itu," ungkapnya.
Tahun depan adalah masa yang belum jelas untuk jalan yang bersatus milik provinsi itu, hal itu disebutnya lantaran anggaran untuk pemeliharaan berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) telah digeser untuk percepatan penanganan virus corona atau Covid-19 sebesar 50 persen.
“Karena ada corona semua DAK ditarik, nggak ada lagi anggaran disana,” pungkasnya. (Redaksi Politikal - 001)