POLITIKAL.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menjadi salah satu kota di Indonesia yang sukses menekan angka inflasi.
Hal ini diketahui para Rapat Koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, Senin (13/11/2023).
Dalam rakor tersebut, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, diwakili Inspektur Pembantu III (Irban III) Firdaus Akbar, yang hadir secara virtual melalui Ruang Rapat Mangkupelas, Balaikota.
Firdaus Akbar menjelaskan, berdasarkan paparan dari Badan Pusat Statistik (BPS) RI, bahwa inflasi pada Oktober (M-to-M) sebesar 2,56 persen, menyasar komoditas beras, bahan bakar minyak, cabai rawit dan cabai merah.
Walaupun demikian, Samarinda menjadi salah satu daerah yang tergolong rendah angka inflasinya.
"Samarinda tidak termasuk sebagai Kota yang kategori tertinggi inflasi, jadi masih masuk di tengah-tengah," ucap Firdaus.
Ia menegaskan, inflasi di Samarinda masih terkendali dan dapat diatasi oleh pemkot bersama pihak terkait lainnya.
"Jadi Samarinda hingga pada hari ini tingkat inflasi masih terkendali,” imbuhnya.
Kendati demikian, pihaknya tidak akan terlena dengan angka inflasi yang tergolong rendah di Samarinda.
Pihaknya akan terus melakukan sejumlah langkah konkrit untuk menekan laju pertumbuhan inflasi, seperti memberikan perhatian lebih di sektor komoditas beras.
Untuk menekan angka inflasi, Pemkot Samarinda telah meluncurkan operasi melalui penguatan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) sebagai instrumen untuk stabilisasi harga dan kondisi kedaruratan.
“Nampaknya ini cukup berhasil sehingga walaupun belum turun benar harga beras, tetapi sudah mulai melandai,” ucapnya.
Selain itu, program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan, merupakan salah satu intervensi Pemkot Samarinda sebagai upaya pengendalian inflasi. (ADV/Diskominfo Samarinda)