Bukan tanpa alasan KAMI mendukung aspirasi buruh dan mahasiswa.
Gatot lalu menceritakan bahwa pada pertengahan periode pertama Presiden Jokowi pusing memikirkan investasi.
Di Indonesia peraturannya banyak dan tumpang tgindih, birokrasinya panjang dan ribet.
Akibatnya investor ragu-ragu masuk ke Indonesia.
Jadi, butuh UU yang birokrasinya simpel, aparaturnya bersih, akuntabilitasnya tingggi sehingga pengusaha mau masuk.
Bagaimana pun juga bagi pengusaha sangat penting melihat jaminan baik kepastian hukum dan kepastian kelanjutan usaha ke depannya.
”Saya tahu tujuan UU Cipta Kerja ini sangat mulia. Tekanan terhadap pemerintah sangat tinggi. Dari 3 juta tenaga kerja baru, ada 1 juta sarjana. Pemerintah harus menyiapkan lapangan kerja buat mereka, pemerintah juga harus memfasilitasi perjanjian WTO. Maka harus dibuat terobosan. Ini yang dipikirkan presiden,” tutur Gatot.