Dan selama ini, banyak yang melaksanakan amar ma'ruf tapi ketika melihat kemaksiatan diam atau tidak melakukan nahi mungkar.
UAS mengaku memahami hal itu karena amar ma'ruf nahi mungkar terkait kepentingan banyak orang, sehingga jika disentuh, maka akan banyak orang yang mengamuk.
Sementara Habib Rizieq dengan organisasi Front Pembela Islam (FPI) tanpa tedeng aling-aling melakukan nahi mungkar dengan tegas.
"Jadi saya simpati, sebelum saya ketemu beliau, sebelum hiruk pikuk Pilkada Jakarta 2017. Keberaniannya itu bagi saya sesuatu yang menantang, saya senang," katanya.
Rasa simpati UAS semakin menjadi ketika melihat banyak ketidakadilan yang dialami oleh Habib Rizieq.
Salah satunya terkait penolakan nama Habib Rizieq di media sosial, seperti Facebook dan Instagram.
Menurutnya, setiap postingan yang mengandung tulisan HRS, imam besar, Habib Rizieq Shihab akan langsung hilang.
UAS pun menceritakan pengalamannya terkait hal itu. Sekitar Januari 2018, dia menjalankan ibadah umrah dan kemudian menemui Habib Rizieq di Mekkah.