Kamis, 30 Januari 2025

Hamas-Israel Sepakati Gencatan Senjata, RI Desak Dilakukan secara Komprehensif

Kamis, 16 Januari 2025 17:24

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono

POLITIKAL.ID - Gencatan senjata antara kelompok perlawanan Palestina, Hamas, dengan Israel turut medapat tanggapan dari Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono.

Sugiono mendorong agar kesepakatan gencatan sejata ini dilaksanakan secara konkret dan komprehensif.

Menurut Sugiono, merupakan langkah yang sesuai dengan upaya internasional yang selama ini terus didorong oleh Indonesia.

Melalui akun resminya @Menlu_RI di media sosial X pada Kamis, Sugiono memandang gencatan senjata tersebut “sesuai dengan yang selama ini terus didorong bersama masyarakat internasional”.

“Langkah penting berikutnya adalah memastikan kesepakatan tersebut dilaksanakan segera dan secara komprehensif untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak,” ucap Sugiono.

Ia juga mengatakan bahwa kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza telah memakan korban puluhan ribu jiwa selama ini, dan besarnya jumlah korban tersebut tak boleh dilihat “sebagai statistik semata”.

Untuk itu, Menlu RI mengharapkan supaya gencatan senjata tersebut memberi momentum bagi terwujudnya perdamaian di Palestina.

“Namun, saya tegaskan juga bahwa perdamaian tersebut hanya dimungkinkan jika Palestina telah merdeka dan berdaulat sesuai dengan solusi dua negara yang telah disepakati masyarakat internasional,” kata Sugiono menambahkan.

Sebelumnya, Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani, yang bertindak sebagai mediator, mengumumkan perjanjian gencatan senjata antara Hamas dengan Israel.

Perjanjian ini menjadi harapan baru bagi kawasan yang telah lama dilanda konflik, dengan langkah pertama berupa pembebasan sandera. Gencatan senjata akan dimulai pada Minggu 19 Januari 2025.

Sebanyak 33 sandera akan dibebaskan pada tahap pertama perjanjian. Hal ini tidak menutup kemungkinan akan menjadi perdamaian permanen.

Dilansir AFP, Rabu (15/1/2025), kedua belah pihak yang bertikai di Jalur Gaza telah mencapai kesepakatan tentang tahanan dan pertukaran sandera.

Sheikh Mohammaed berharap gencatan sejata ini mejadi babak akhir dari peperangan yang selama ini berlangsung.

"Kami berharap ini akan menjadi halaman terakhir perang dan kami berharap semua pihak akan berkomitmen untuk melaksanakan semua ketentuan perjanjian ini," kata Sheikh Mohammaed.

(*)

Tag berita:
Berita terkait