"Jangan membiarkan kontroversi ini berlarut-larut dan timbulkan hal-hal tidak produktif di tengah pandemi," katanya.
Lebih lanjut, AHY menyebut sebagai negara dengan jumlah populasi Islam terbesar di dunia, Indonesia memiliki tanggung jawab moral untuk turut menyuarakan aspirasi umat Islam lain di dunia.
"Saya juga mengajak saudara-saudara umat Islam untuk menahan diri dan tidak terprovokasi. Mari kita buktikan, Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin, membawa rahmat dan pesan damai bagi dunia," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri mengecam pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang dinilai menyudutkan agama Islam dan membiarkan penerbitan ulang karikatur Nabi Muhammad SAW oleh majalah Charlie Hebdo.
Kemenlu juga telah memanggil Duta Besar Prancis di Jakarta, Olivier Chambard, untuk menyampaikan kecaman itu pada Selasa (27/10).
Macron memantik perdebatan setelah menyampaikan pernyataan pada Jumat (23/10), pekan lalu.
Dia mengatakan "Islam adalah agama yang mengalami krisis di seluruh dunia".
Meski demikian, Macron menyatakan tetap mempertahankan prinsip sekuler yang diterapkan Prancis.