Menurutnya, anak muda harus dijadikan pelaku untuk membuat program yang menjawab persoalan anak-anak muda.
Dengan begitu, Gamal menuturkan, anak muda akan mempunyai orientasi untuk memberikan sesuatu yang dibutuhkan.
"Konsepnya adalah PKS tidak menjadikan milenial sebagai objek, tidak melihatnya sebagai mangsa politik. Tidak melihatnya sebagai target politik. Tapi kita melihatnya sebagai subjek politik," kata Gamal.
Lebih lanjut, Gamal membeberkan beberapa data soal kebutuhan dan persoalan anak-anak muda Indonesia.
Ia menyebut hanya 2,7 persen anak muda yang suka politik serta 11 persen yang mau bergabung dengan partai politik.
Berangkat dari itu, kata dia, partai politik tidak boleh mendekati milenial dengan gaya berpakaian, gaya bermedia sosial, atau narasi politik.
Menurutnya, partai politik harus benar-benar menghasilkan sebuah program yang menyelesaikan masalah generasi muda.