Gereja itu menjadi titik panas protes anti-rasial dan solidaritas terhadap kematian warga kulit hitam AS, George Floyd, selama beberapa hari terakhir.
Pose Trump menuai kecaman sebab sebelum sang presiden meninjau lokasi itu, para demonstran yang tengah melakukan protes secara damai diusir oleh polisi dengan menggunakan gas air mata, semprotan merica, hingga peluru karet.
Tindakan represif itu dilakukan polisi demi mensterilkan area gereja sebelum sang presiden datang dan berfoto.
Foto Trump tersebut pun langsung menuai kritik hingga kecaman tajam termasuk dari pemuka agama di AS.
"(Foto) itu traumatis dan sangat ofensif, dalam arti bahwa sesuatu yang sakral disalahgunakan untuk isyarat politik," kata Uskup Episkopal Washington Mariann Budde kepada stasiun radio NPR pada Selasa (2/6). (*)
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Trump Diam-diam Teken Perpres Perlindungan Kebebasan Beragama"