POLITIKAL.ID - Berita Mancanegara yang dikutip POLITIKAL.ID tentang demonstran Atlanta yang membakar restoran cepat saji, lokasi polisi menembak seorang pria berkulit hitam.
Dibakarnya restoran cepat saji yang menjadi lokasi seorang pria kulit hitam ditembak polisi karena berusaha melarikan diri saat hendak ditangkap, menjadi pemicu ketegangan Amerika Serikat (AS).
Restoran tersebut terbakar selama 45 menit sebelum petugas pemadam kebakaran memadamkan api.
Para demonstran meneruskan aksinya ke jalan tol Interstate-75. Polisi berusaha meminta mobil yang melintas jalanan untuk berputar arah.
Aksi itu dipicu penembakan pada Jumat malam (12/6) lalu terhadap Rayshard Brooks, 27, yang hendak ditangkap polisi.
Kepala Polisi Atlanta Erika Shields langsung mengundurkan diri setelah insiden yang terekam kamera tersebut
“Departemen Kepolisian Atlanta juga telah memecat petugas kepolisian yang menembak Brooks,” kata juru bicara kepolisian Atlanta, Carlos Campos, dilansir Reuters.
Petugas lainnya juga sudah dipindahtugaskan. Kedua polisi tersebut adalah warga kulit putih.
Kematian Brooks itu terjadi setelah beberapa pekan demonstrasi di beberapa kota di AS yang dipicu kematian George Floyd, warga AS yang meninggal pada 25 Mei lalu karena lehernya ditekan dengan lutut oleh petugas kepolisian Minneapolis selama hampir sembilan menit.
Aksi itu memicu demonstrasi Black Lives Matter di seluruh AS dan melebar ke seluruh dunia.
Petugas kepolisian Atlanta yang dipecat karena membunuh Brooks adalah Garrett Rolfe yang bergabung dengan kepolisian sejak Oktober 2013, sedangkan petugas kepolisian lainnya yang dipindahtugaskan adalah Devin Bronsan, yang bekerja sejak September 2018.
Wali Kota Atlanta Keisha Lance Bottoms mengungkapkan dia menerima pengunduran diri Shields.
“Saya tidak percaya bahwa ini adalah pembenaran penggunaan senjata mematikan dan meminta agar petugas yang terlibat diberhentikan,” kata Bottoms, dilansir Reuters.