"Iya, saya sudah pamit. Saya sudah sampaikan permohonan maaf, ucapan terimakasih dan sudah pamit dengan senior-senior saya di partai. Sempat mengirim text WA, dan saya juga membuat surat pengunduran diri sebagai pengurus Badiklatpus." kata Gusma dalam keterangannya, Sabtu (27/1).
Gusma, yang juga mantan ketua DPP KNPI, mengatakan, saat ini aktif mendampingi komunitas relawan memenangkan pasangan calon presiden Prabowo-Gibran. Dia menginisiasi dan membina komunitas Solidaritas Anak Muda untuk Keberagaman dan Toleransi Indonesia (Sakti).
Sementara itu, belakangan, Gusma juga tampak kerap mendampingi Gibran saat kunjungan kampanye ke berbagai tempat. Misalnya, saat kunjungan ke NTT, kemudian saat acara kick off gerakan door to door 2 juta rumah SAKTI sebagai langkah menggaet suara untuk memenangkan paslon Prabowo dan Gibran, di Kota Solo, Kamis (11/1) yang lalu.
Gusma lantas menjelaskan alasan mundur dari PDIP. Dia mengaku punya perbedaan pandangan dengan partai ihwal Pilpres 2024.
"Pertimbangan saya pamit karena telah berbeda dengan partai soal Pilpres 2024. Saya rasa logis dan etisnya demikian. Dulu saat masih aktivis mahasiswa di Solo saya sudah jadi relawannya Pak Jokowi saat maju walikota, lalu ikut berjuang saat beliau maju Gubernur DKI, dan saat maju Pilpres dua kali. Saya juga koordinator door to door-nya Mas Gibran saat maju walikota Solo," jelas Gusma.
(Redaksi)