POLITIKAL.ID - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda mengatakan partainya telah menerima jika Ketua Umum Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengisi posisi calon wakil presiden (cawapres) dalam rencana koalisi bareng Partai Gerindra. Huda mengatakan keputusan Cak Imin untuk mendampingi Prabowo Subianto telah mencapai kesepakatan. "Ya tentu sampai hari ini kan dari berbagai pertemuan kita tidak ada, belum ada figur lain selain Pak Prabowo dan Gus Muhaimin," kata Huda Kamis (28/7) dilansir dari CNNIndonesia. Lebih lajut ia mengatakan, posisi cawapres bagi PKB dalam rencana koalisi bareng Gerindra merupakan etika politik. Huda mengatakan wajar jika Gerindra mengajukan agar Prabowo yang menjadi capres, pasalnya kata dia Gerindra memiliki kursi lebih banyak ketimbang PKB. Sebagaimana diketahui Gerindra mengantongi 78 kursi di parlemen hasil pemilu 2019. Sementara PKB hanya memiliki 58 kursi. Gabungan suara atau kursi kedua partai telah memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden sebanyak 20 persen sebagai syarat unutk mengajukan calon presiden atau wakil presiden. "Jadi kalau Gerindra ngambil kursi capres ya itu wajar. Dan PKB ngambil posisi cawapres sangat wajar. Karena bagian dari fatsun politik," katanya. Ia juga menyebut rencana koalisi kedua partai akan dideklarasikan usai Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerindra 13 Agustus mendatang. Kendati demikian ia tak menyebut tanggal pasti akan dilakukannya deklarasi. Ia hanya menyebut deklarasi akan dilakukan di Jakarta. "Nanti mungkin akan kita umumkan seminggu ke depan," pungkasnya. (*)