Dirinya memahami situasi wabah korona telah ditetapkan pemerintah sebagai bencana nasional dan cukup mengerti kendati para pengusaha terlebih yang bernaung di Asosiasi Putri Kaltim, memiliki keterbatasan finansial untuk mempertahankan seluruh pekerjanya selama satu bulan mendatang.
Pun nyaris menurutnya, pengusaha tempat rekreasi itu, terancam kolaps atau bangkrut lantaran tak ada pemasukan.
Bahkan, merumahkan karyawan taman rekreasi sudah dilakukan tanpa memberikan insentif saat ini.
"Kami berharap Pemkot Samarinda bisa memberi perhatian," harap perempuan yang juga mengelola taman rekreasi MLG tepian Samarinda. (Redaksi Politika - 001)