POLITIKAL.ID - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengungkapkan syarat untuk partai politik (parpol) yang ingin berkoalisi dengan partai berlambang pohon beringin itu di ajang pemilihan presiden 2024 mendatang. Wakil Ketua DPR itu mengatakan pihaknya bersedia berkoalisi dengan partai manapun asalkan Ketua Umum Airlangga Hartarto harus menjadi calon presiden (capres). Ia menjelaskan alasan memberi persyaratan itu karena partainya memiliki daya tawar yang tinggi dengan pemegang kursi kedua terbanyak di parlemen saat Pileg 2019 lalu. "Ya, kita capres, karena itu amanat Munas (Musyawarah Nasional). Kita enggak bisa itu, itu amanat Munas. Kita di DPR ini pemegang kursi nomor dua terbanyak," kata Lodewijk di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/2/2022). Ia mengatakan, untuk mengusung Airlangga menjadi capres di Pilpres 2024 mendatang, Partai Golkar hanya cukup menggandeng satu partai lain. "Ya kita kan tinggal mengambil satu partai dengan suara enggak terlalu besar, jadi," ujarnya. Meski begitu, sampai saat ini Golkar belum ada pembicaraan dengan partai-partai lain untuk berkoalisi di Pilpres 2024. Hal itu dikarenakan saat ini partai politik masih fokus untuk meningkatkan elektoral. "Kita lihat saja bagaimana, ya pasti nanti kalau sudah gitu ada lah deal-deal antara parpol untuk bagaimana membentuk koalisi yang bagus. Jadi kita tunggu saja, enam bulan ke depan mungkin itu udah keliatan proses kristalisasinya untuk menjadi suatu policy (kebijakan)," kata dia. (*)