POLITIKAL.ID - Kondisi pandemi corona atau Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari dua bulan berpotensi menimbulkan stres di masyarakat.
Anggota Komisi IX DPR Anggia Ermarini mengatakan, dalam kondisi seperti ini, pertama pemerintah harus bisa menyajikan berita-berita yang bernada positif dan tidak malah membingungkan masyarakat.
"Berita yang positif itu bisa membuat tenang. Tapi kalau berita yang diterima misalnya, ada kebijakan tidak boleh mudik, tapi boleh pulang kampung. Terus ada yang ngomong transportasi ditutup semua, tapi besoknya dibuka. Konsistensi itu penting juga bagi masyarakat supaya tenang," ujar Anggia dihubungi SINDOnews, Minggu (10/5/2020).
Alumnus Universitas Indonesia (UI) ini mengatakan, informasi yang diberikan pemerintah seringkali membuat publik justru bertanya-tanya.
"Jadi pemberitaan-pemberitaan apapun yang disajikan pemerintah itu harus membuat masyarakat lebih tenang, harus satu suara sehingga masyarakat lebih percaya diri. Misalnya ada pernyataan dari Kemenkes bahwa PSBB belum maksimal sehingga harus diperketat, lalu Pak Mahfud (Menko Polhukam Mahfud MD) bilang PSBB diperlonggar, lalu kemudian yang lain apa, ini sering banget. Ini bikin bingung masyakarat," tutur politikus PKB ini.
Menurutnya, meskipun hal itu merupakan kebijakan makro, namun ketidakpastian informasi yang disajikan itu dapat memberikan dampak negatif bagi masyarakat.
"Karena masyarakat butuh kepastian, keyakinan, oh negaraku, pemerintahku sedang men-take over masalah ini, sedang memperhatikan, mengupayakan untuk masyarakat," tuturnya.
Selain itu, menurutnya selama ini edukasi yang diberikan pemerintah terkait pandemi ini kebanyakan hanya persoalan kesehatan, bagaimana tidak tertular penyakit dengan anjuran protokol kesehatan seperti menjaga kebersihan, memakai masker, dan menjaga jarak. namun, menurutnya belum banyak edukasi tentang psikologis.