Kandidat mana pun memang akan kesulitan untuk sosialisasi ke masyarakat karena adanya aturan tidak boleh berkerumun. Namun, apabila mereka tidak bergerak dari sekarang, akan tertinggal atau disalip oleh kandidat lain.
Mereka juga butuh rekomendasi dari partai politik sebagai tiket berlaga dalam pilkada. Partai juga dilematis karena kalau tidak segera menerbitkan rekomendasi nantinya calonnya kehilangan waktu untuk kampanye.
Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) itu memprediksi partisipasi publik baik saat kampanye dan pemilihan akan turun.
"Saya kira ini akan menciptakan kompetisi politik yang tidak fair," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "Pilkada 2020 Menguntungkan Petahana"