POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Jaringan aksi mahasiswa dan pemuda pembaharu (JAMPER) melakukan unjuk rasa di depan pintu pagar Kejasaan Tinggi ( Kejati ) Kaltim, Senin (26/10/2020).
Belasan mahasiswa itu mempertanyakan mangkraknya proyek bendungan di Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kukar, Kaltim.
Menurut Korlap JAMPER, Wirawan mengatakan, proyek bendungan di Marangkayu itu sudah menelan anggaran kurang lebih Rp 300 miliar yang bersumber dari APBD Kukar, provinsi dan APBN.
"Kami mendesak Kejati Kaltim mengusut penyebab mangkraknya bendungan di kecamatan marangkayu," ujar Wirawan.
Ditambahnya lagi, Mahasiswa IAIN Samarinda Seberang itu menyebut, minimnya pengawasan terhadap proyek bendungan sehingga sampai saat ini belum teralisasi.
Hal itu terbukti, belum adanya laporan audit dari tahun 2017 sampai dengan 2018 yang dikeluarkan BPK Kaltim.
Dengan begitu Jamper juga mendesak Kejati Kaltim, membuka kembali audit bpk sejak awal penganggaran, sampai pada mangkraknya bendungan di kecamatan Marangkayu.
"Mendesak kejati Kaltim memanggil pihak - pihak yang terlibat dalam proyek bendungan yang ada di Marangkayu," pungkasnya.
(Redaksi Politikal - 001 )
