"Paling tidak, fokus Partai Demokrat dan kelompok SBY akan terbagi-bagi untuk selalu melakukan respons terhadap serangan politik Anas. Kondisi ini berpotensi merugikan Partai Demokrat," kata Adhiya.
Dia merasa sosok Anas akan sangat dirindukan para kader HMI. Dia mengatakan demikian karena eks komisioner KPU itu dinilai bisa untuk merevitalisasi peran dan fungsi yang berfokus pada gerakan budaya dan kecerdasan.
Menurut dia, pemberdayaan masyarakat sipil yang memerlukan sejumlah tindakan struktural dan budaya. Hal itu seperti memperkuat visi dan nilai transformatif HMI.
"Perubahan zaman mengharuskan perubahan perilaku, karakter, dan budaya HMI, terutama melalui gerakan intelektual. Sehingga perlu sosok yang melakukan gebrakan besar-besaran dalam menjawab tantangan-tantangan tersebut," ujar Adhiya.
(Redaksi)