Jumat, 22 November 2024

Pemilu 20224

Mantan Wakil Presiden JK, Sosok Dibalik Pencapresan Anies Baswedan

Senin, 6 Maret 2023 16:54

POTRET - Mantan Wapres Jusuf Kalla (kiri) bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Istimewa)

POLITIKAL.ID - Wakil Ketua Umum Golkar, Erwin Aksa dalam Podcast Akbar Faizal Uncesored yang tayang perdana di Youtube Sabtu (4/2/2023) mengungkapkan keterlibatan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada surat perjanjian politik yang diteken Anies Baswedan dan Sandiga Uno di Pilkada Jakarta 2017.

Erwin Aksa sendiri adalah keponakan Jusuf Kalla.

Peran Jusuf Kalla itu terungkap saat Erwin bercerita tentang perjanjian politik antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat mencalonkan diri sebagai gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta 2017.

Perjanjian politik itu, beber Erwin, antara lain berisi tentang pembagian tugas gubernur dan wakil gubernur jika keduanya terpilih dalam pemilihan kepala daerah Ibu Kota.

"Ini juga atas maunya Pak JK," kata Erwin Aksa sembari menyebut inisial pamannya tersebut. Ibu Erwin Aksa merupakan saudara kandung Jusuf Kalla.

Erwin mengatakan perjanjian yang sama pernah diteken oleh Jusuf Kalla dan Susilo Bambang Yudhoyono saat keduanya bertarung di Pemilihan Presiden 2004.

"JK dulu punya perjanjian dengan SBY di 2004-2009. SBY kerja apa, JK kerja apa. Jadi, JK sendiri yang nasehati kita (soal perjanjian antara Anies dan Sandi)," lanjut Erwin.

Erwin Aksa sendir kemudian terlibat dalam penyusunan surat perjanjian itu bersama pengacara Sandiga Uno yang bernama Rikrik Rizkiyana. Saat Anies - Sandi menjabat sebagai pemimpin Jakarta, Rikrik sempat diangkat sebagai komisaris Perumda Pasar Jaya.

"Tetapi dia diganti oleh Anies sebelum selesai masa waktunya," lanjut Erwin Aksa.

Takdir Anies

Erwin Aksa mengaku terlibat dalam perjuangan Anies-Sandi memenangkan pemilihan gubernur Jakarta pada 2017 lalu.

Ia bahkan mengatakan bahwa Anies mendapatkan dukungan partai politik untuk bisa mencalonkan diri berkat dukungan ayahnya, Aksa Mahmud.

"Pilkada DKI Jakarta (2017) itu memang takdir Anies," beber dia.

Erwin bercerita, ayahnya Aksa Mahmud pernah bertemu dengan Anies Baswedan dan Sudirman Said di Hotel Gran Melia, Jakarta untuk membahas pencalonan Anies.

Erwin menyiratkan ada komunikasi politik antara pihaknya dengan Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerindra sehingga Anies Baswedan bisa memperoleh dukungan untuk mencalonkan diri jadi Gubernur Jakarta di Pilkada 2017 silam.

"Ada deal antara Pak Aksa dan Prabowo, baru Anies dibangunkan di rumahnya," terang Erwin Aksa.

Erwin juga mengungkapkan tentang adanya perjanjian hutang piutang antara Anies Baswedan dengan Sandiga Uno. Di dalamnya menjelaskan bahwa Anies berhutang Rp 50 miliar kepada Sandiaga. Uang itu digunakan untuk membiayai logistik Pilkada Jakarta di 2017 lalu.

Baik Anies Baswedan maupun Sandiaga Uno belum memberikan tanggapan terhadap keterangan Erwin Aksa ini.

(Redaksi) 

Tag berita: