Padahal menurut dia, uang pengeluaran rokok bisa dibelikan tahu dan tempe sehingga meningkatkan gizi rumah tangga miskin.
Di perdesaan beras menduduki urutan pertama 23,04%, rokok kretek filter 11,63%, telur ayam ras 3,49%, daging ayam ras 3,24%, gula pasir 2,53%, mie instan 2,32%, bawang merah 2,08%, kopi bubuk & kopi instan 1,91%, togkol/tuna/cakalang 1,85%, roti 1,82%, cabe rawit 1,71%, kue basah 1,68% dan lainnya 19,13%.
"Rumah tangga miskin rata-rata mengeluarkan Rp 246,382 per bulan untuk rokok," ujarnya.
(Redaksi)