Asrinaldi mengatakan Mulyadi-Ali bisa saja ditinggalkan masyarakat jika memutuskan tak mengembalikan rekomendasi PDIP.
Menurutya, perolehan suara Mulyadi-Ali bisa tergerus sekitar 2 sampai 3 persen apabila isu tersebut digunakan saat masa kampanye nanti.
"Kelompok dan tokoh elite itu punya massa walaupun pengaruhnya sedikit, sekitar 2-3 persen bagi perolehan suara Mulyadi-Ali Mukhni," kata Dosen FISIP tersebut.
Lebih lanjut, Asrinaldi menyebut pengaruh PDIP juga sebenarnya tak begitu besar bagi pasangan Mulyadi-Ali. Menurutnya, masyarakat Sumbar tak berorientasi terhadap partai, tetapi terhadap ketokohan calon.
Bahkan, ia menyebut kepercayaan masyarakat terhadap pasangan Mulyadi-Ali kembali lagi setelah keduanya mengembalikan rekomendasi partai berlambang moncong putih tersebut.
Sementara, pengamat politik dari Universitas Negeri Padang, Eka Vidya mengatakan pasangan Mulyadi-Ali mengambil momentum dengan mengembalikan rekomendasi PDIP.
Menurutnya, pasangan tersebut juga mencoba mendengar dan memperjuangkan aspirasi masyarakat.
"Tujuan lainnya adalah untuk mengurangi serangan dari lawan.
Memakai SK PDIP setelah pernyataan Puan itu menambah amunisi lawan untuk menyerang Mulyadi-Ali," kata dosen Sosiologi Politik itu.