Pemkot Samarinda Ikut Sukseskan Program Stunting
Jumat, 1 Oktober 2021 4:46
IST
POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Wakil Wali Kota (Wawali) Samarinda pembukaan Rembuk Stunting yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Balai Kota Lantai II, Kamis (30/9/2021). Rembuk Stunting 2021 memiliki arti yang sangat penting dan strategis terutama bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dalam upaya mewujudkan kota pusat peradaban. "Karena salah satu misi dari upaya kita untuk mewujudkan visi Samarinda sebagai kota pusat peradaban adalah mewujudkan warga kota yang religius, unggul, dan berbudaya," ucap Rusmadi. Stunting lanjut dia, merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan karena asupan gizi yang kurang, dalam jangka waktu yang lama sejak masih dalam kandungan dan akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan. "Karena itu, waktu yang terbaik untuk mencegah stunting ini ialah selama kehamilan dan dua tahun pertama kehidupan. Kemudian yang terpenting dalam rembuk ini tidak hanya sekadar rutinitas, tetapi justru mendiskusikan bagaimana dan strategi apa yang tepat untuk melahirkan kajian serta evaluasi dalam menanggulangi stunting di Kota Samarinda ini," imbuhnya. Upaya Pemkot Samarinda dalam rangka aktivasi dari Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan sosialisasi yang tidak pernah lelah tentang anak mulai dari makanan hingga pentingnya Air Susu Ibu (ASI) eksklusif yang komprehensif menurut dia harus terus dilakukan. "Pemkot saat ini telah menetapkan lokasi yang menjadi locus stunting sebanyak 15 kelurahan pada tahun 2021, dan segera akan menetapkan 26 kelurahan pada tahun 2022 mendatang. Untuk itu, diperlukan kerja sama lintas sektor yang mencakup instansi yang menangani kesehatan ibu dan anak, konseling gizi, kebersihan, pengasuhan orang tua, air minum, persoalan sanitasi, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini, Red), perlindungan sosial, hingga ketahanan pangan," papar Rusmadi. Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim ini juga menyampaikan bahwa Pemkot Samarinda akan terus berupaya mendukung apa yang menjadi target nasional dalam upaya penurunan stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang. Karena itu, ia mengajak semua instansi terkait untuk berkomitmen mewujudkan gizi seimbang menuju bangsa yang sehat beprestasi. Juga dalam upaya percepatan perbaikan gizi, terutama di 1.000 hari pertama kehidupan anak-anak. Harapannya, agar Samarinda benar-benar menjadi kota dengan kondisi zero stunting. (*)
Berita terkait