Jumat, 22 November 2024

Pengamat Politik Nilai: Koalisi Indonesia Maju Bisa Terpecah Belah jika Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilgub Jabar

Selasa, 9 Juli 2024 11:0

ILUSTRASI - Ketum Parpol Koalisi Maju bersama Presiden Terpilih Prabowo Subianto./ (Ist)

Ia melihat masih terjadi tarik menarik di internal KIM untuk mendukung RK maju di Pilkada Jabar atau Jakarta.

Di sisi lain, Agung memprediksi peta politik di Pilkada Jabar makin cair dan dinamis jika RK memilih skenario untuk maju di Pilkada Jakarta.

Jika skenario ini terjadi, Agung memprediksi Dedi Mulyadi akan diuntungkan. 

Sebab, elektabilitas Dedi belakangan ini selalu membuntuti RK di peringkat kedua.

Agung melihat nama-nama lain seperti Ilham Habibie, Bima Arya, hingga Ono Surono masih butuh waktu untuk mengejar elektabilitas Dedi Mulyadi. 

Namun, nama-nama penantang ini berpeluang menang juga jika Dedi salah memilih calon wakil gubernur.

"Sehingga kebutuhan Dedi mencari wakil yang mampu merepresentasikan nilai religiusitas. Seperti di gambar dalam potret survei pemilih di Jabar muslim yang taat. Kalau Pak Dedi bisa bidik siapa wakil yang cerminkan demografi pemilih yang demikian, pemilih muslim taat, rasional dan generasi muda, maka bisa berpeluang," ucap Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro.

Agung pun memprediksi partai politik di Koalisi Indonesia Maju bisa pecah di jika Ridwan Kamil tetap 'ngotot' maju di Pilkada Jabar.

Jika skenario ini terjadi, ia mengatakan kemungkinan Ridwan Kamil akan diusung Golkar berhadapan dengan Dedi Mulyadi yang diusung oleh Gerindra. 

Kondisi pertarungan ini pun mengulang momen Pilkada Jabar 2018 lalu ketika Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum melawan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

"Seperti Banten. KIM pecah di Banten. Dan ada peluang bisa terjadi di Jabar dan Jakarta. KIM ini kan koalisi Pilpres, bukan pilkada. Saya lihat kalau Pak RK dan Dedi bertarung akan ketat. Kuncinya di wakil yang melengkapi," jelasnya.

Halaman 
Tag berita: