Pimpin Partai PKN, Gede Pasek Suardika Janji Tak Akan Ganggu Pasar Partai Demokrat
Kamis, 4 November 2021 21:41
IST
POLTIKAL.ID- Hadirnya Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) tidak akan memberikan pengaruh negatif terhadap partai Demokrat yang yang saat ini dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Hal itu disampaikan langsung ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika, mengatakan PKN tak akan mengganggu para pemilih Partai Demokrat di bawah pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maupun para loyalis Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Meski ia mantan Kader partai Demokrat, Pasek mengaku PKN hanya ingin bernostalgia dengan para mantan politikus Partai Demokrat di bawah mantan Ketua Umum Anas Urbaningrum. "Kami pun tidak akan mengganggu pasar Demokrat yang hari ini berapa persen? 7-8 persen lah ya. Kami tidak akan ganggu pasar itu jadi enggak usah khawatir," kata Pasek kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/11). "Kami hanya bernostalgia dengan temen-temen Demokrat ketika dulu, yang pernah 21 persen," tambahnya. Pasek juga menegaskan bahwa PKN tak terkait dengan dinamika Partai Demokrat yang kini berseteru dengan Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko. Di jajaran pengurus tingkat daerah, PKN kata Pasek diisi oleh para mantan politikus Partai Demokrat yang menjadi loyalis Anas. Sisanya, mereka merupakan mantan politikus Hanura, Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), dan aktivis Cipayung. "Jadi itu yang banyak mengisi pengurus kita di daerah. Jadi kami tidak mengganggu, karena kan banyak pengurus Demokrat sekarang baru-baru. Kami banyak nggak kenal juga," katanya. Meski begitu, Pasek mengatakan tak menutup pintu bagi semua pihak untuk bergabung dengan PKN, termasuk para senior politikus Partai Demokrat yang kini bergabung dengan Moeldoko dalam kongres luar biasa (KLB). "Sementara kami fokus dengan yang ada dulu. Karena ini baru tahap verifikasi. Tapi kalau besok sudah lolos, siapapun mau nyalon boleh," katanya. Klaim Tak Berkonflik dengan OSO Pasek kemudian menegaskan dirinya tak punya masalah dengan Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang alias OSO, usai dirinya keluar dari partai tersebut dan mendirikan partai baru. Pasek mengaku terakhir masih menjalin komunikasi dan sempat izin pamit dari Hanura sebelum OSO menjalani operasi cangkok ginjal. "Ndak [ada konflik dengan OSO], saya berkali-kali diskusi dengan beliau, bahkan terakhir sebelum beliau operasi cangkok ginjal kami sudah pamitan," kata Pasek. OSO, kata Pasek, bahkan sempat menahan dirinya agar tak keluar Hanura. Namun, keputusannya untuk membuat partai baru, tak bisa dicegah. Pasek mengaku telah membuat hitung-hitungan politik, agar partai yang ia dirikan bisa berkompetisi di 2024. "Saya punya itungan politik, kalau lewat tahun ini, maka tidak ada satu orang pun yang bisa membuat parpol di Indonesia untuk bisa ikut 2024, ini pun sudah sangat mepet sekali," katanya. Pasek menyebut, OSO adalah bapaknya. Selain kepada OSO, sebelum keluar Hanura, ia juga telah berpamitan kepada petinggi Partai Hanura lain, seperti ketua dewan kehormatan, dewan akselerasi, ketua dewan bakat, dan bendahara umum. Pasek merupakan mantan politikus Partai Demokrat di bawah Anas Urbaningrum pada 2010. Sempat bergabung di Hanura, dan menduduki posisi Sekjen, ia kemudian keluar dan mendirikan PKN dan menjadi Ketum di partai tersebut. Namun, PKN lewat Sekjen mereka, Sri Mulyono, memastikan langkah sejumlah loyalis Anas membentuk PKN bukan atas dasar dendam terhadap Partai Demokrat. "Tidak ada [dendam] sama sekali. Saya sering dialog dengan Anas, baik sebelum [atau] sesudah ditahan," kata Mulyono, Selasa (2/11). (*)Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia dengan judul "Bawa Gerbong Anas, PKN Janji Tak Ganggu 'Pasar' Demokrat ". https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211104175459-32-716735/bawa-gerbong-anas-pkn-janji-tak-ganggu-pasar-demokrat.
Berita terkait