Ia juga mengaku tidak khawatir apabila dihindari para penyumbang modal untuk menghadapi Pilkada Jakarta. Sebab ia menegaskan bahwa dirinya sebagai seorang fighter yang tidak mudah diatur oleh kekuatan eksternal.
"Terus terang saya nggak mikir, karna saya kan fighter, sebagai fighter saya harus bisa mempertanggung jawabkan apapun kepada siapapun," ujarnya.
Pramono juga tak gentar apabila tidak didukung oleh konglomerat-konglomerat sekaliber 9 Naga pun.
Untuk diketahui, istilah mengenai 9 Naga telah lama beredar di kalangan masyarakat Indonesia yang merujuk pada sekelompok pengusaha besar. Para pengusaha ini memiliki pengaruh yang besar terhadap perekonomian negara.
"Yang paling penting, selama kita mendapatkan jabatan, kita tidak memanfaatkan untuk kepentingan pribadi, siapapun pasti akan respec sama kita," tuturnya.
Ia menegaskan calon pemimpin itu tidak boleh kehilangan dignity agar tidak mudah didikte oleh pihak manapun.
"Mau 9 naga, 10 naga, 11 naga, 12 naga, pasti enggak bisa mendikte," tandasnya.
(*)