Menurutnya, generasi Z masuk ke dalam digital native. Berbeda dengan sebelum generasi milenial yang masuk ke dalam digital migrant.
Jika hal ini menjadi tujuan, penggunaan presenter AI merupakan terobosan yang tepat sasaran untuk melebarkan engagement audiens yang lebih muda. Selain itu, terobosan ini juga menjadi inovasi positif dalam meningkatkan proses bisnis perusahaan.
"Saya pikir ini juga show off dalam konteks positif bahwa media tersebut siap bergabung dalam inovasi teknologi terbaru," ungkap pakar Unpad tersebut.
Penting untuk Tetap Berpegang Norma dan Etika
Seperti yang diketahui, kerja jurnalistik mengandung tanggung jawab besar secara moral dan etika. Hal ini yang tidak dimiliki oleh teknologi AI.
Dandi mengatakan, nilai dan moral dalam jurnalistik tidak bisa terpetakan dalam bentuk verbal, sehingga akan sulit jika hal ini dimasukkan menjadi panduan dalam mesin proses AI.
"Norma dan moral dalam jurnalistik bukan hanya sekadar larangan dan izin yang diperbolehkan, tetapi tetap dibutuhkan penilaian, mana yang dianggap bisa masuk dan tidak masuk dalam berita," ujarnya.
"Teknologi dibuat untuk mengurangi ketidakpastian pekerjaan yang dilakukan manusia. Akan tetapi teknologi hanyalah alat. Jangan sampai manusia mengandalkan alat untuk menggantikan kemanusiaannya. Secanggih apa pun teknologi, banyak hal-hal yang hanya bisa dinilai oleh hati nurani manusia," tutup dosen jurnalistik Unpad.
(Redaksi)