Makna terbang bersama itu dijelaskan Rudy dengan metode kerja tepat, cepat, tuntas dan iklas.
Dimulai dari percepatan - percepatan dalam melakukan konsolidasi organisasi. Dimulai dari struktur yang memiliki kesanggupan yakni, Penajam Paser Utara (PPU), Balikapapan, Samarinda dan Kukar dinilai dari lumbung suara perolehan suara legilatif. Lalu berlanjut ke enam daerah lainnya.
Perbedaan dalam Musda dikatakannya tak berlaku saat ini. Sebab menurut adik Wakil Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud itu, kepengurusan partai Golkar Kaltim akan mengakomodir kader yang memiliki motivasi politik dan kompetensi yang bekerja dalam partai sesuai tugas, pokok dan fungsi.
Dibawah kepemimpinannya, Rudy optimistis, bersama Makmur HAPK, Golkar menargetkan 60 persen suara perolehan dengan enam kemenangan partai Golkar di pilkada serentak 23 September 2020 mendatang."Perbedaan adalah dinamika, selebihnya tidak ada lagi sekat pemisah.
Tantangan pilkada harus kita sama - sama lewati, DPD 1 kuat kalau DPD 2 juga kuat," ujarnya.
Lebih lanjut kata dia, dalam melakukan perekrutan pengurus DPD Golkar Kaltim, administrasi anggota dengan segera dilakukan, anggota maupun kader yang tidak lagi aktif, digandeng kembali untuk respon Pilbup dan Pilwali guna menepatkan kader terbaik di Kaltim menjadi kepala daerah, dengan begitu dirinya mengharap, seleruh unsur Golkar se Kaltim bisa bekerja sebaik baiknya.
"Dpp akan survei akhir bulan ini, survei adalah penilaian yang objektif, disamping kekuatan logistik yang tidak bisa dianggap remeh," imbuhnya. (Redaksi Politikal.id)