Senin, 25 November 2024

Advertorial Stunting Samarinda

Salah Satu Upaya Tekan Angka Stunting, Wawali Samarinda Lakukan Audiensi Bersama IDI

Rabu, 5 April 2023 18:30

PERTEMUAN - Bertemu Pengurus IDI di Balai Kota, Wawali Samarinda Rusmadi Bahas Stunting

POLITIKAL.ID - Dalam rangka menangani permasalahan kesehatan masyarakat (kesmas) dan stunting di Kota Samarinda, Pemerintah Kota Samarinda saat ini membutuhkan semua stakeholder untuk memberikan kontribusinya.

Dalam rangka itum Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi lakukan audiensi bersama dengan Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Dilaksanakan di Ruang Kerja Wakil Wali Kota di Balai Kota pada Rabu (5/4/2024).

Saat ini Pemerintah kota Samarinda membutuhkan komitmen dan kontribusi semua stakeholder dalaa.

Kolaborasi  Ikatan Dokter Indonesia Samarinda dapat menghadirkan pokok pembahasan mengenai langkah-langkah konkret yang dapat dikerjasamakan dalam menanggulangi permasalahan kesehatan masyarakat dan menurunkan angka stunting di Samarinda

Menurutnya, salah satu penyebab stunting adalah pernikahan yang terlalu dini, dimana fisik dan psikologi pada usia tersebut belum kuat untuk menjadi seorang ibu.

"Untuk itu, perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan pernikahan dini seperti melakukan sosialisasi mengenai bahaya pernikahan dini dan reproduksi sehat terhadap remaja, pendampingan terhadap ibu hamil hingga serta asupan gizi kepada bayi dan balita serta sanitasi lingkungan,"ujarnya.

Diketahui ada 28 ribu bayi di Kota Samarinda yang berisiko stunting ini tentu beririsan dengan warga yang kurang mampu.

"Pemkot Samarinda terus melakukan upaya-upaya penurunan stunting, salah satunya adalah pemberian makanan tambahan dan didukung dengan pola asuh yang baik dari orang tua,"ungkapnya.

Rusmadi mengatakan bahwa stunting dapat merusak masa depan bangsa karena dampaknya bisa sangat fatal.

Di antaranya adalah keterlambatan perkembangan mental dan fisik, rendahnya produktivitas, serta mudah terserang berbagai penyakit.

"Apa lagi kita bicara bonus demografi tahun 2044 yang didominasi generasi emas atau usia produktif. Untuk itu harus benar-benar memanfaatkan bonus demografi ini. Kesehatan dan kecerdasan sangat dibutuhkan," pungkasnya.

(Advertorial)

Tag berita: