"Kebetulan kemarin gilirannya Kecamatan Banjarsari yang di situ ada rumahnya Mas Gibran," katanya.
Gibran diketahui merasa terhormat mendapat seragam sayap organisasi Nahdlatul Ulama (NU) itu. Ia memuji Banser sebagai benteng pertahanan dalam memerangi intoleransi dan radikalisme.
"Yang jelas, NU harus bisa menjadi benteng dalam mempertahankan NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," kata Gibran.
Sebelumnya Gibran tak pernah hadir dalam kegiatan-kegiatan NU di Kota Solo maupun di daerah lain. Seperti di Liga Santri Nusantara yang digelar di Solo menjelang Pemilihan Presiden 2019 lalu, Gibran tak tampak menghadiri acara yang digawangi pemuda-pemuda NU itu. Padahal LSN dibuka langsung oleh Presiden Jokowi ditemani anak pertama Gibran, Janethes.
Sejak memasuki bursa Bakal Calon Wali Kota Solo dari PDIP, Gibran beberapa kali mengunjungi pesantren Al-Muayyad dan sejumlah pesantren lain yang terafiliasi dengan NU di Solo. Meski demikian, Gibran mengaku sudah lama dekat dengan pengurus Banser dan petinggi-petinggi NU.
"Dengan kyai-kyai juga dekat. Kemarin ada Mbah Jupri, Mbah Lepo, dan lain sebagainya," kata Gibran menyebut nama sejumlah Kyai NU di Solo. (*)
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Ansor Solo: Gibran Jadi Kehormatan Banser Tak Terkait Pilkada"