"Pemerintah harus ikut bertanggung jawab walaupun ketuanya adalah anak presiden bukan berarti segala hal bisa dilakukan terhadap partai yang dipimpin oleh anak presiden," ungkap Anies.
Ia juga meminta seluruh pihak turut mengawasi perhitungan suara, agar Pemilu 2024 tidak menguntungkan kekuasaan dan merugikan pihak lain.
"Jangan sampai nanti membuat cacat pemilunya, kalau pemilunya cacat semua. Nila setitik rusak susu sebelanga. Begitu terjadi peristiwa seperti ini maka akan merusak semua, kalau merusak semua kepercayaan rakyat akan hilang terhadap proses pemilu kemarin," kata Anies Baswedan.
Demokrasi Terancam
Terpisah, pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai wajar berbagai pihak meributkan soal lonjakan suara PSI dalam penghitungan real count KPU.
Pasalnya, kata Ujang, perolehan suara partai politik mustahil melonjak secara drastis seperti permainan sulap.
"Karena sesama politisi paham, tidak mungkin langsung simsalabim suara itu, tidak mungkin langsung melonjak," kata Ujang Komarudin mengutip Kompas.com.
Berbagai pihak menuding ada operasi untuk melimpahkan suara ke partai politik tertentu agar lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen.