POLITIKAL.ID - Soal kemungkian untuk kembali calon sebagai presiden di pemilihan presiden tahun 2024, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto angkat bicara. Saat ditemui usai acara sayap organisasi partainya, Tunas Indonesia Raya (Tidar) di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan Jumat (17/12) malam, Prabowo tak bicara banyak soal kemungkinan itu. Tak ada jawaban tegas apakah menolak atau menerima jika kembali di usung partainya untuk maju pada pilpres tahun 2024. "Ya kita lihatlah, masih jauh 2024 lah," kata Prabowo kepada wartawan. Tak hanya itu, saat ditanya terkait elektabilitasnya yang masih di jajaran atas dalam sejumlah hasil survei dan dorongan sejumlah pihak yang mendeklarasikan dirinya dengan ketua DPR RI, Puan Maharani, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menolah untuk bicara. "Kita tidak berbicara dulu ya, nanti aja," katanya. Perihal Capres yan akan di usung Gerindra pada pada pilpress 2024 mendatang, Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra hingga kini telah memberi sinyal untuk mengusung Prabowo kembali maju menjadi capres di Pilpres 2024. Mayoritas kader disebut telah sepakat untuk mendukung kembali ketua umumnya untuk maju kembali dalam Pilpres mendatang. Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan misi partai Gerindra sejak awal adalah menjadikan Prabowo sebagai presiden. Ia mengklaim misi itu juga didukung oleh para kader Gerindra. Dahnil mengklaim tidak ada tokoh lain untuk calon presiden (Capres) yang diharapkan oleh para kader Gerindra selain Prabowo. Oleh sebab itu, kata Dahnil, Prabowo dianggap sebagai tokoh sentral yang menjadi motor utama di partai Gerindra. Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar mengklaim tidak ada tokoh lain capres yang diharapkan oleh para kader Gerindra selain Prabowo. Prabowo kata Dahnil dianggap sebagai tokoh sentral yang menjadi motor utama di Partai Gerindra. Belakangan, nama Prabowo dalam beberapa kali kesempatan juga telah dideklarasikan maju di Pilpres dan dipasangkan dengan Puan Maharani, meski masing-masing partai belum memberi kepastian ihwal dukungan tersebut. (*)