POLITIKAL.ID - Berita Nasional yang dikutip POLITIKAL.ID tentang tindak kekerasan tim sukses paslon pada pengawas pilkada.
Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mochammad Afifuddin mencatat setidaknya 31 pengawas pemilu mengalami kekerasan saat membubarkan kampanye Pilkada 2020 yang dinilai melanggar protokol kesehatan pencegahan virus corona.
"Bawaslu mencatat, setidaknya 31 orang pengawas pemilu di 270 daerah yang menyelenggarakan pilkada mendapat kekerasan saat menjalankan tugas," kata Afif dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (18/11).
Afif mengatakan tindak kekerasan terjadi karena peserta atau tim sukses kampanye pasangan calon kepala daerah tidak terima jika kegiatan kampanye secara fisik mereka dibubarkan.
Ia merinci jenis kekerasan yang terjadi berupa intimidasi atau kekerasan verbal kepada 19 orang pengawas dan kekerasan secara fisik yang terjadi pada 12 orang pengawas.
Meski demikian, Afif tak merinci lebih lanjut di daerah mana saja insiden kekerasan itu terjadi.
Ia hanya menjelaskan beberapa aksi kekerasan terhadap pengawas pemilu yang menonjol terjadi di Kepulauan Riau dan Banyuwangi, Jawa Timur.
"Kekerasan dialami oleh pengawas pemilu di daerah hingga tingkat kelurahan/desa. Misalnya, seperti kekerasan verbal yang diterima Panitia Pengawas Kecamatan di Kabupaten Banyuwangi," ucap dia.