Tanggul Jebol dan Berakibat Banjir di Berau, Anggota DPRD Kaltim Dorong Bentuk Tim Investigasi
Sabtu, 22 Mei 2021 2:1
IST
POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Anggota Komisi 2 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim Sutomo Jabir menyoroti peristiwa banjir yang kini tengah melanda Kabupaten Berau. Pasalnya, banjir yang terjadi tersebut diduga akibat dampak aktifitas pertambangan. Menanggapi bencana yang terjadi, Sutomo mendesak Perusahaan Tambang Batubara di sekitar Sungai yang menyebabkan banjir bandang, agar konsisten melaksanakan kewajiban reboisasi dan reklamasi pasca Tambang untuk pemulihan lingkungan. Desakan tersebut dilontarkan lantaran bencana banjir tersebut telah berdampak fatal, karena telah menerjang di 15 Kampung dari 4 Kecamatan. Oleh sebab itu, Sutomo meminta agar segera dibentuknya sebuah tim investigasi guna mencari tahu pasti penyebab banjir tersebut. “Investigasi dulu, cari info akurat. Walau di sekitar Sungai Segah sering banjir tiap tahun. Tapi, untuk tahun ini jadi pembeda,” ujar Sutomo, Sabtu (12/5/2021). Ia meminta semua elemen terlibat dan bekerja sama, agar kejadian ini tak terulang kemudian harinya, apalagi menimbulkan bencana lebih besar lagi. “Perusahaan yang berada di area Sungai Segah, wajib dan harus konsisten melaksanakan kewajiban untuk merawat lingkungan. Ini harus kerja sama dan melibatkan masyarakat untuk menanggulangi serta mengantisipasi,” paparnya. Informasi sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau, terdapat sekitar 2.308 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir bandang. Kecamatan Kelay, Kampung terdampak banjir seperti Long Beliu 39 KK, Lesan Dayak 6 KK, Muara Lesan 1 KK serta Muara Merasa 11 KK. Kecamatan Sambaliung terdapat 1.532 KK dengan rincian 152 KK di Long Lanuk, 150 KK di Pegat Bukur, 255 KK di Bena Baru, 183 KK di Inaran, dan 792 KK di Tumbit Dayak, serta Kecamatan Teluk Bayur ada 719 KK.
Berita terkait