Dubes Vasyl menuturkan setelah berbulan-bulan proses penyidikan terhambat akibat kondisi perang, pemerintah Ukraina semakin cepat dalam mendokumentasikan kejahatan seksual yang dilakukan oleh para serdadu Rusia.
“Tindakan pelecehan seksual di masa perang, seringkali tetap tersembunyi karena rasa malu, stigma, dan ketakutan.
Para penyidik menemukan semua jenis kasus kejahatan perang: pemerkosaan, ketelanjangan paksa, penyiksaan seksual,” tegasnya, sebagaimana disampaikan Kedutaan Ukraina dalam keterangan pers, Sabtu (7/1/2023).
Yang mengejutkan, lanjut dia, tindakan biadab di luar nalar kemanusiaan itu dilakukan para serdadu Rusia terhadap pria, wanita dan anak-anak.
Secara tegas dapat disimpulkan kejahatan perang itu dilakukan secara sistematis oleh Angkatan Darat Rusia dan di antara para komandan Rusia.
Pejabat Rusia telah berulang kali membantah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia (HAM), meskipun ada banyak bukti dan laporan yang dikumpulkan oleh penyelidik Ukraina dan internasional seperti Komisi Hak Asasi Manusia PBB pada Oktober 2022. (*)